Tuesday, December 8, 2015

Resensi Novel: Bulan Terbelah di Langit Amerika


Ini bukan hanya sekedar kisah petualangan seorang reporter wanita yang ditugaskan membuat artikel “Would the world be better without Islam?” demi menyelamatkan koran berita tempatnya bekerja –Heute ist Wunderbar, Today is Wonderful.

Pun ini juga bukan cerita biasa perjalanan seorang pria -asisten profesor- yang diamanati memburu seorang filantropi dunia sekaligus mewujudkan impian besarnya di Negeri Paman Sam, Amerika.

Tapi ini adalah tentang salah satu grand design atas sepasang suami istri tersebut, yang dihadirkan Sang Pemilik Sejati Rembulan. Yang mengabulkan permohonan ciptaan-Nya, bulan, untuk menunjukkan ‘Rima Ariadaeus’-nya kepada semua orang. Sebagai bukti keajaiban. Untuk menyatukan yang dulu pernah terbelah.

Dan ini pula tentang Amerika dan Islam. Yang sejak 11 September 2001, hubungan keduanya berubah. Maka bagaimanakah desain yang diciptakan-Nya bagi kedua sejoli ini dalam menemukan ‘Rima Ariadaeus’ milik Sang Rembulan? Lalu bagaimana akhir nasib artikel penyelamat Heute ist Wunderbar, yang justru seakan menggiring opini untuk memojokkan keyakinan reporter ini?

Hari itu, tatkala revolusi bulan berputar melewati dua gedung kembar yang telah luluh lantak tak berbentuk, tak dinyana ada sebuah jawaban dari Sang Maha Besar yang terselip diantaranya. Jawaban yang dinanti-nanti mereka yang kehilangan belahan jiwanya dalam keterseok-seokan pencariannya ditengah haru-biru hidup yang memisahkan secara paksa dan tiba-tiba. Lalu apakah jawaban tersebut mampu ditangkap oleh kedua sejoli ini -yang ternyata mesti dipisahkan diperjalanan oleh Tuhan mereka pula?

And do you think the world would be better without Islam?
Maka biarkanlah bisikan suara yang keluar dari hatimu usai mendengar kisah “Bulan Terbelah di Langit Amerika” menjawabnya.

Dan bacalah. Semoga kau pun segera tahu jua untuk menjaga ‘kedua menara kembar’ sejati dihidupmu sesungguhnya. Ya. Agar kita sama-sama bisa bantu membuktikan. Bahwa tanpa Islam, dunia akan haus kedamaian. Sekali lagi sungguh, bacalah. Moga setelahnya, hari-harimu semakin meluarbiasa, dengan kedua menara kembarmu yang semakin kau pegang teguh.

Dan satu buku ini akan segera menghampiri Milion (Mini library of Nurul Iman). Silahkan pinjam nanti :)