Sunday, November 22, 2015

Resensi Novel Pulang - Tere Liye

Untuk apa pulang, jika ditempatmu berada kini semua terasa terpenuhi? Untuk apa takut, jika kau selalu terlihat bisa memberikan perlawanan terbaik? Dan hari demi hari akan terus melesat tanpa henti. Datang bersama mentari yang tak pernah ingkar janji di setiap pagi.

Sungguh, untuk apa pulang?
Hei, kenapa pula harus ada yang peduli bertanya pada diri, jika yang ditanya saja tak lagi merindu. Tetapi, sejauh apapun pergi. Seingin apapun diri menghilang bagai disembunyikan pekatnya malam. Percayalah bahwa akan selalu ada yang bisa menemukanmu.
Maka sungguh, apakah semua benar telah terpenuhi? Termasuk perasaan kemenangan sejati, apakah ia benar telah kau miliki ?


Dan takut, untuk apa pula rasa itu?
Bahkan kau boleh jadi sudah begitu hebat dengan semua pertahanan yang telah ada pada diri. Tetapi, tidakkah kau berpikir bahwa disekelilingmu bisa saja ada lawan lebih tangguh yang dapat merobohkan kepercayaan diri?
Maka sungguh tolong tanyakan juga, apakah semua benteng pertahananmu mampu abadi?

Inilah kisah seorang petarung yang tak pernah takut. Meski badan tersakiti, walau harus menghadapi mati, maka ia tidak gentar berdiri telah lama ini.
Namun, siapakah orang yang bisa menebak hari esok? Tidak ada.
Maka begitulah kenyataannya. Suatu saat, hari yang mampu membanting kita dalam sekali pasti akan menghampiri. Bila waktu itu tiba, masih dapatkah kau teguh tegak?

Dan ini jua kisah tentang seorang samurai yang membenci panggilan Tuhannya di hening pagi. Sebab satu per satu benteng terkuatnya runtuh bersama datangnya fajar. Tapi apakah itu memang sungguh panggilan yang harus dibenci?
Dan hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang. Yang senantiasa dihiasi matahari disetiap hari-harinya. Selalu terbit, tak peduli kita menyadarinya atau tidak. Maka sungguh, satu rahasia terbesar di hidup ini ialah kita tak perlu memenangkan pertempuran dengan siapapun lagi, saat kita sudah mampu mengantarkan hati pulang pada kemenangan sejatinya.
Lalu pertanyaannya sekarang adalah ...
Bagaimana cara memenangkan pertempuran dihati itu?
Bacalah, “PULANG”.

Semoga satu buku ini bermanfaat, membantu banyak dalam menemukan jawabannya. Jika belum bisa membeli, pinjam punya teman juga tidak ada salahnya. Asalkan dirawat dan dikembalikan dengan baik. Atau, kalau mau mendengarkan ceritanya dari saya pun boleh. Maka, selamat membaca, moga kalian menemukan jalan terbaiknya.
 

bersama Republika Penerbit