Thursday, January 23, 2014

Menjaga, berkekalan hingga ke surga-Nya..

Kajian Rutin Pagi Hari (KRPH)
9 Januari 2014 @ Masjid Mardliyyah

Tanpa memulai dengan nama-Nya, sebuah ilmu mungkin berkurang berkahnya.
Tanpa berdo’a pada-Nya, mungkin kita akan kurang mendapat keutamaannya.
Na’udzubillaahi minasy syaithanir rajiim
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Allahummaghfirlanaa, rabbana zidnaa ‘ilman nafi’aa
Wa laa tuzigh qulubanaa ba’da idzhadaitanaa wa hablana min ladunka rahmah. Aamiin ~

Menjaga Romantisme Pasangan, Moga kekal hingga di surga
Ust. Awan Abdillah


 
Bertahannya tulang rusuk itu, tergantung siapa yang memasangnya (cara memperlakukannya).
Karena setiap kaum Adam telah Allah anugerahi masing-masingnya, maka pilihlah cara memasang kembali yg baik dalam hidupmu yang baru bersamanya.
Dan Allah ciptakan manusia berpasang-pasangan, supaya hidup kita tenteram menenangkan. (QS. An-Naba: 8)




Namun sebelum dari kita memasuki fase menenangkan tersebut, seperti biasa.. syaitan akan selalu berusaha menghalangi kita menuju kehalalan yang diridhoi Allah swt tersebut dengan 4 tipu daya nya, yakni:
1. Ditumbuhkannya rasa minder,
Mungkin ini biasanya terjadi pada mereka yang ahli kufur. Kurang mensyukuri atas nimat apa yang Allah swt telah berikan, sehingga merasa kurang percaya pada diri ini dan berakibat pada keminderan diri untuk menuju fase tersebut.
Contohnya:
- Merasa rupa tak sempurna (mungkin karena orang seperti ini lupa berterimakasih pada Rabbnya yang telah begitu sempurna menciptakannya.
- Atau merasa ekonomi tak berkecukupan (mungkin karena beliau lupa bahwa selama ini Allah swt selalu mencukupi kebutuhan kita, pun begitu Allah juga telah menjamin dalam kalamNya di surah An-Nuur) - dll
2. Ditumbuhkannya rasa PD tingkat tinggi (over selfconfident)
Pada tipudaya ini, syaitan menjadikan seseorang begitu merasa percaya diri yang tinggi dengan anugrah Allah swt yang memang ada lebih pada diri-Nya, sehingga ia akan menjadi personal yang selektif. Merasa perlu mencari pasangan yang selevel dengannya, sehingga waktu akan habis hanya untuk memilah dan milih mana yang selevel dengannya.
3. Ditumbuhkannya prinsip menikah sekali seumur hidup.
Menurut beliau (Ust Awan) tentunya dengan ilmu yang ada padanya, prinsip ini termasuk salah satu tipu daya syaitan karena dengan prinsip seperti ini seseorang cenderung sangat hati-hati untuk memulai kehidupan baru bersama pasangannya kelak. Sehingga kehati-hatiannya tersebut juga menimbulkan rasa takut bagaimana bila pasangan esok tak sesuai, dll., dan ini akan menjadikan personal tersebut memiliki kecemasan/ kekhawatiran tinggi bila harus memulai hidup baru bersama orang asing dalam kehidupannya mendatang.
4. Ditumbuhkannya rasa takut.
Pada bab ini, sebenarnya ada 12 macam rasa takut yang menjadi tipu daya syaitan. Namun karena waktu yang kurang mencukupi, hanya ada 2 macam takut yang bisa dijelaskan. (Bila hanya disebutkan pointnya saja dikhawatirkan akan muncul berbagai pemahaman yang bisa saja berbeda).
- Yang pertama adalah takut berkurang baktinya kepada orangtua setelah menikah.
Padahal justru setelah menikah, bertambah lagi yang akan sayang dan kasih kepada orang tua kita (mis: istri dan anak-anak)
- Yang kedua adalah takut akan terjadinya perceraian.
Hal inilah yang akan kita bahas dalam kajian.

Cinta itu sesuatu yang harus selalu dipupuk, disuburkan terus.
Jangan takut cerai, cerai itu terjadi hanya bila cinta yang ada tak dipupuk.
Dibiarkan saja hingga layu terkulai.

Menikah itu menyempurnakan setengah agama.
Kenapa?
Karena pahala-pahala itu separuhnya ada di perjalanan pernikahan.
Semua yang dilakukan setelah menikah akan terganjar pahala Allah swt.
Misalnya, memuji masakan istri lebih berpahala ketimbang memuji masakan warteg, bercanda dengan pasangan akan lebih berpahala dibanding dengan yg lain, dll.

Berikut ini akan ada 6 tips menjaga keromantisan yang bersumber dari pengalaman empirik banyak orang, termasuk yang beliau terapkan juga.

The first is..

Ekspresifkan cinta kita pada pasangan.
Cinta itu luas maknanya, dan tiap orang memang memiliki cara yang berbeda pula dalam mengeskpresifkan cintanya.
Jika tipe personal pasangan romantisme, coba ekspresikan pas pada saat titik/moment berharga pasanganmu.
Misal saat miladnya*, atau saat ulangtahun pernikahanmu kelak. Wanita itu akan terharu bila ia melihat (tanpa sepengetahuan suami) ketika suaminya menangisi dengan penuh syukur rumahtangga untuk perjalanan menggapai surgaNya, dll.
*Untuk milad tadi, ada sedikit catatan. Dalam Islam kita hanya boleh memperingati dan tidak untuk merayakan.
Cari moment-moment berharga bagi pasangan, misalkan saat miladnya atau saat ia melahirkan generasimu, memberikan sesederhana apapun pasti akan terasa sangat membahagiakan.
Seperti Ust Awan contohnya, yang biasanya selalu memberikan setangkai bunga setiap istrinya sehabis melahirkan.
Maka cinta akan menjadi penawar luka.
Cinta penawar luka, seperti kisah Abu bakar r.a, yang hilang rasa sakitnya demi kecintaan pada Rasulullah demi melindunginya di pintu gua saat hijrah Beliau saw.
Kita harus cari cara, untuk dapat saling membahagiakan.
Keduanya harus bersama-sama saling memperhatikan.
Kalau pasangan bukan tipe romantis, tipsnya:
- Lihat dulu zaman-zaman sebelum nikah, lihat sms/pesan yang menunjukkan sisi penuh kasih pasangan yg anda simpan. Mis: pesan beliau yang ingin menyegerakan kehalalan, dll. Kaum adam tipe non romantisme pun insya Allah juga dapat terharu bila melihat memori lamanya yang diabadikan pasangan.
- Atau lihat hadiah pertama yang berkesan (disimpan), semoga itu bisa menjadi pengungkit keromantisan hingga berkekalan sampai ke surga.
Keromantisan bisa hancur bila pasangan terngiang-ngiang keromantisan oranglain didepan pasangannya, (ini akan sangat berbahaya!).
Bisa saja menjadi awal konflik. Mis: Pada suatu waktu melihat contoh romantisme orang lain.
Jangan bilang seperti ini, “Abi tu mbok yo romantis kayak si itu”
Jangan begitu. Jangan sekalipun membandingkan pasanganmu dengan orang lain.
Itu dianjurkan tidak boleh dilakukan, karena dikhawatirkan akan menyakiti hati pasanganmu.

Seperti ini juga tak boleh, kelihatannya seperti muji tapi bukan. Justru menyakiti.
Mis: ada seseorang yg ta’arufnya lebih dari sekali dan pada ta’aruf pertama sebenarnya sudah srek namun Allah belum mengizinkan, dan ta’aruf kedua ternyata hampir menyerupai bagusnya. Maka jangan sekalipun mengatakan seperti ini: “Umi, kamu kayak gitu (misalnya: pakai busana begitu..) cantik, mengingatkanku sama mantan ta’arufku yang dulu”
Jangan pernah begitu, bisa berabe ntar urusannya.
Yang lalu biarlah berlalu.
Jika harus mengingat masa lalu, jangan ekspresikan didepan pasanganmu!

Tips yang kedua adalah..
Belajarlah menyukai apa yang disukai pasangan kita.
Ini juga salah satu yang penting.
Bagaimana menikmati ketidaknyamanan demi kenyamanan bersama.
Misalkan jika si istri tak suka makanan pedas, namun sebaliknya.
Jangan hanya karena seperti ini, tumis kangkung pun bisa jadi 2 mazhab, mazhab sambali dan manisi.
Kan gak lucu sih?
Padahal, Allah swt mungkin saja menyempurnakan kita dengan jalan istri yang tak suka pedas, bisa jadi.. biar si suaminya gak makan pedas terus (kan bisa bahaya usus buntu). Masya Allah ya?
Segala sesuatu yang Allah swt berikan, pasti selalu ada hikmahnya. Hanya tinggal kita mau membaca hikmah yang tersembunyi tsb atau belum ingin berusaha membacanya.
Yang jelas, dengan belajar menyukai apa yang disukai pasangan, semoga dapat menambah kesukaannya pada kita juga.

Yang ke-tiga adalah..
Buatlah amal jama’i (bersama pasanganmu)
Kebersamaan akan sangat menentukan keharmonisan.
Ingat, membersamai (beraktivitas bersama, fokus untuk kebersamaan) akan berbeda bila hanya duduk bersama (tanpa aktivitas bersama, fokus hanya untuk pribadi).
Misalnya nih makan sepiring berdua (Kalau Ust. Awan, beliau sampai anak ke 4, kebiasaan ini tetap bertahan. Hingga sampai anak ke 6, beliau mengalah demi istrinya yang juga harus menghabiskan makanan batitanya. Masya Allah.)
Atau bisa saja, ngaji bareng rutin tiap hari, ta’lim bareng, belajar bareng, dll.

Yang ke-empat adalah..
Buat waktu muhasabah bareng
Minimal sebulan sekali, maksimal 2 bulan sekali.
Muhasabah, saling menasihati (bawa anak/keluarga kecil).
Ini juga sebagai pendinginan untuk anak-anak bahwa orangtua itu terbuka dgn anak.
Muhasabah, saling koreksi, menyampaikan kritik dan saran demi menjaga keharmonisan keluarga.

Tips langgeng yang ke-lima ..

Ketika kita betul-betul bisa menghormati atau menghargai orangtua pasangan kita
Akan semakin bertambah cinta pasanganmu kelak, bila engkau pun pandai mengambil hati mertua. Insya Allah akan setia.
Ini berkaitan dengan salah satu takut (tipu daya syaitan tadi),
Yang menjadi penghalang nikah salah satunya tadi ialah takut kurang baktinya kepada orangtua.
Untuk seperti ini, kita perlu ubah mindset, justru dengan menikah dia (atau kita) insya Allah akan berusaha memberikan waktu, kesempatan, juga tenaga untuk bersama-sama berbakti pada orangtua kita (atau orangtua pasangan kita.)

Tips ke-enam itu..
Jangan Tengsin, Jangan Gengsian untuk romantisan
Selagi sudah Allah halalkan, selagi masih ada umur, dan selagi Allah mengizinkan, jangan buang kesempatan.
Semoga ini bisa mempertahankan keromantisan berkekalan hingga di Surga-Nya kelak.. Amiin ~

Question & Answer

1. Kalau long distance?
Komunikasi adalah harga minimal yang harus dijaga. Tapi ingat, long distance bukan selama-lamanya hanya tuk cari nafkah saja. Jangan hanya karena dunia, harus terpisah. Ngapain coba?

2. Kalau lagi marah, apa yang harus saya lakukan?
Anda boleh mengalah, atau tunggulah sejenak hingga damai hati. Baru mulai bermusyawarah bersama.
3. Bagaimana jika ilmu istri lebih tinggi, tetapi laki-laki tidak ingin didahului! 99 % laki-laki rata-rata gak suka digurui sama istri. Mungkin untuk hal ini, lebih kepada cara nasehatin, biar suami gak sakit hati. Jangan langsung pas suami buat kesalahan, bisa jadi menunggu moment yang tepat.

Sekilas info:
- Ust. Awan, tausiyah setiap Ahad sore, di Jl. Kaliurang km 5,6 @ Masjid Nurul Islam.
- Ust. Awan, in MQ FM, selasa malam rabu. Pukul 7.30-9.00 malam.
- In RRI Pro 2 >> 102,5 / 105,2 FM. Senin sore jam 5.
- khusus ikhwan..
Ust Awan buka peluang untuk yang ingin dakwah merangsep jogja (komunitas taman surga /da’i keliling, insya Allah diajarin cara ceramah, publik speaking juga, dll.)

Sekian dulu episod kajian kali ini.
Semangat berbagi !
Seperti kata Rasulullah saw, “Yang hadir harus menyampaikan kepada yang tidak hadir dalam sebuah majelis ilmu”
Segala puji hanya bagi ALLAH Subhanahu wa Ta’ala, pemilik segala ilmu.
Shalawat tak lupa pula untuk Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, sang penjembatan ilmuNya.
Semoga kita selalu dituntunNya menuju cahaya penuh ilmu, dijauhkan dari gelapnya kejahiliyahan diri. Amin ~
Akhiri majelis ilmu kali ini dengan istighfar 3 x
Dan doa kifaratul majelis.
Assalamu’alaikum wr. wb...

QONA'AH SIFAT MULIA YANG "WAJIB" DI MILIKI PARA ISTRI

Ibadah itu perlu ilmu, perbanyak bekal .. ^^

Sikap qana'ah atau menerima apa adanya (nrimo) pada masalah kebendaan (duniawi) dalam kehidupan suami istri sangat dibutuhkan.

Terutama bagi seorang istri ,tanpa adanya sifat qana'ah maka bisa dibayangkan bagaimana susahnya seorang suami.

Setiap tiba dirumah maka yang terdengar adalah keluhan-keluhan, belum punya ini belum punya itu, ingin beli perhiasan, pakaian baru, sepatu baru, jilbab baru,perkakas rumah tangga, furniture, dan lain-lainnya.

Alhamdulillah bila sang suami memiliki banyak harta apabila tidak maka yang terjadi adalah pertengkaran dan perselisihan melihat kedudukan suami dengan sebelah mata karena gaji yang kecil .

Terkadang keluar keluhan bila si Fulan bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar mengapa engkau tidak???

sehingga impian membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah warrahmah semakin jauh.

Hati menjadi resah dan gundah lalu hilanglah rasa syukur, baik kepada suami maupun kepada Allah.

Bila hal ini sudah menimpa pada seorang istri maka waspadalah ya ukhti,….sesungguhnya engkau telah membebani suamimu diluar kemampuannya.

Engkau telah membuatnya terlalu sibuk dengan dunia untuk memenuhi segala keinginanmu.

Berapa banyak kaum suami yang meninggalkan majelis ilmu syar’i demi mengejar uang lemburan?

sebelum menikah rajin datang ke tempat majelis ilmu setelah menikah jarang terlihat lagi, mungkin tadinya datang setiap minggu sekarang frekuensinya menjadi sebulan dua kali atau sekali bahkan mungkin tidak datang lagi!!!

Atau berapa banyak kaum suami yang rela menempuh jalan yang diharamkan Allah Ta’ala demi membahagiakan sang istri tercinta.Yang terakhir ini banyak ditempuh oleh para suami yang minim sekali ilmu agamanya sehingga demi ”senyuman sang istri” rela ia menempuh jalan yang dimurkai-Nya.

Wal’iyyadzu billah.

Duhai, para istri…engkau adalah sebaik-baik perhiasan diatas muka bumi ini bila engkau memahami dienmu.

Maka jadilah wanita dan istri yang shalihah,itu semua bisa dicapai bila engkau mampu mengendalikan hawa nafsumu, bergaul hanya dengan kawan-kawan yang shalihah dan berilmu,dan tutuplah matamu bila engkau melihat sesuatu yang tidak mungkin bisa engkau raih, lihatlah kebawah masih banyak yang lebih menderita dan lebih miskin hidupnya dibandingkan engkau.

Maka akan kau temui dirimu menjadi orang yang mudah mensyukuri nikmat-Nya.

Sifat qana’ah ibarat mutiara yang terpendam di bawah laut, barangsiapa yang bisa mengambilnya dan memilikinya maka beruntunglah ia.

Seorang istri yang memiliki sifat qana’ah ini maka dapat membawa ketentraman dan kedamaian dalam rumah tangganya.

Suami merasa sejuk berdampingan denganmu, rasanya akan enggan ia menjauh darimu.

Betapa bahagianya para suami yang memiliki istri yang qana’ah, para istri bisa memiliki sifat ini bila ia mau berusaha sekuat tenaga dan berdo’a kepada Allah semata.

Ya, Allah janganlah kau jadikan dunia satu-satunya keinginan utama kami,

Aamiin.

Wallahu a'lam bishshawwab.

By: Ummu Raihanah, Bumi Allah, Sydney.