Kadang, beberapa persoal hukum di Islam
itu begitu unik.
Tentang jual-beli contohnya.
Kau tertarik membeli sebuah barang,
misal.
Tapi, ketika ternyata barang yang ingin
kau beli sudah ada penawarnya sebelummu.
Maka kau hanya bisa menunggu. Menunggu
apa keputusan yang diambil sang pedagang.
Bahkan jika engkau sang pedagangnya.
Jikapun pembeli kedua ingin menawar
dengan harga yang bahkan lebih menarik hatimu,
Maka kau harus tetap menghargai saudaramu,
yang pertama menawar barang daganganmu.
Setertarik apapun kau dengan tawaran harga
kedua, ketiga dst.
Kadang, begitulah menariknya Islam dan hukum-hukumnya.
Pasti akan selalu ada hikmah terbaik
disetiap terciptanya sebuah aturan.
Mungkin dimasa depan kita tak pernah tahu
apa yang akan terjadi kelak.
Atas semua perintah, sunnah, dan segala
yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya.
Percayalah, yakinilah dan ridhailah.
Karena Allah Maha Mengetahui segalanya.
Dan kau sungguh tidak tahu apa-apa.
“.. boleh jadi
kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu
menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui ..” [QS. 2:216]
Teruntuk kau yang selalu ingin menjadi
pejuang fajar yang membeda.
Tidakkah kau ingin selalu kembali
kepadanya dalam keadaan ridha juga diridhai?
Maka segera genggam erat keyakinan bahwa
Allah selalu tahu yang terbaik untukmu.
Semoga dalam hatimu selalu menetap
ketenangan yang mantap disana.
Seperti yang dicari Ibrahim as. di QS
2:260.
Karena hanya pejuang fajar dengan jiwa
yang tenang, yang selalu tahu cara terbaik melalui jalan menuju ridha Tuhannya.
Yakni dengan membuktikan penyaksian indah itu.
“Radhiitu
billaahi rabba, wa bil Islaami diinaa, wa bi muhammadin nabiyya wa rasuulaa.”
**
“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan ridha (puas), dan diridhai. Maka masuklah dalam golongan hamba-hambaKu.
Dan masuklah dalam surgaKu.”
[QS. Al-Fajr: 27-30]