Gak terasa ya sebentar lagi Bulan Suci nan penuh berkah itu tiba? ^^
Mungkin dari ramadhan yg telah lalu, adakah yang banyak merasakan perubahan pada diri kita dalam setahun ini? Menjadi lebih baik kah atau terjadi penurunan?
Sebagaimana hakikinya, Rasulullah SAW adalah panduan kita dalam melakukan suatu kegiatan apapun. Maka ada baiknyaa, untuk mempersiapkan diri menuju ramadhan, kita juga perlu menilik bagaimana Rasulullah saw mempersiapkannya pula yg benar2 menyambutnya dengan sebaik-baik sambutan.
Persiapan Rasul tersebut bukan hanya bersifat jasmani, melainkan paduan jasmani dan rohani mengingat puasa sebagaimana ibadah yang lain adalah paduan ibadah jasmani dan rohani, di samping ibadah yang paling berat di antara ibadah wajib (fardu) lainnya.
Oleh sebab itu, ia disyariatkan paling akhir di antara ibadah wajib lainnya. Persiapan jasmani tersebut dilakukan oleh Rasul SAW melalui puasa Senin-Kamis dan puasa hari-hari putih (tanggal 13,14 dan 15) setiap bulan sejak bulan syawal hingga Sya’ban.
Sedangkan persiapan rohani dilakukan oleh Rasul SAW melalui pembiasaan shalat tahajud setiap malam serta zikir setiap waktu dan kesempatan. Bahkan, shalat tahajud yang hukumnya sunah bagi kaum Muslimin menjadi wajib bagi pribadi Rasul SAW.
Namun begitu, kita jangan sampai melupakan bulan sya'ban karena Beliau juga memperbanyak puasanya pula dibulan ini sebagaimana bunyi hadist berikut "'Sya’ban adalah bulan yang dilupakan manusia, letaknya antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan tersebut amal manusia diangkat (ke langit) oleh Allah SWT dan aku menyukai pada saat amal diangkat aku dalam keadaan berpuasa’.” (HR. An-Nasa’i).
Sya’ban adalah bulan penutup rangkaian puasa sunah bagi Rasulullah SAW sebelum berpuasa penuh di bulan Ramadhan. Jika Rasul telah mempersiapkan penyambutan Ramadhan dengan berpuasa minimal 11 hari di luar Sya’ban dan 20-an hari di bulan Sya’ban, berarti untuk menyambut Ramadhan Rasulullah SAW telah berpuasa paling sedikitnya 130 hari atau sepertiga lebih dari jumlah hari dalam setahun.
Dan hanya persiapan yang baiklah yang akan mendapat hasil yang baik, dan demikian pula sebaliknya. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk mempersiapkan diri di bulan Sya’ban sehingga memperoleh hasil yang maksimal di akhir Ramadhan.
Akhirul kalam, semoga kita semua diiberi rizki ALLAH SWT. agar disampaikan umur kita hingga Ramadhan nanti, amin allahumma amin~
Allaahu a'lam.~
Salam ukhuwah fillah :)
Mungkin dari ramadhan yg telah lalu, adakah yang banyak merasakan perubahan pada diri kita dalam setahun ini? Menjadi lebih baik kah atau terjadi penurunan?
Sebagaimana hakikinya, Rasulullah SAW adalah panduan kita dalam melakukan suatu kegiatan apapun. Maka ada baiknyaa, untuk mempersiapkan diri menuju ramadhan, kita juga perlu menilik bagaimana Rasulullah saw mempersiapkannya pula yg benar2 menyambutnya dengan sebaik-baik sambutan.
Persiapan Rasul tersebut bukan hanya bersifat jasmani, melainkan paduan jasmani dan rohani mengingat puasa sebagaimana ibadah yang lain adalah paduan ibadah jasmani dan rohani, di samping ibadah yang paling berat di antara ibadah wajib (fardu) lainnya.
Oleh sebab itu, ia disyariatkan paling akhir di antara ibadah wajib lainnya. Persiapan jasmani tersebut dilakukan oleh Rasul SAW melalui puasa Senin-Kamis dan puasa hari-hari putih (tanggal 13,14 dan 15) setiap bulan sejak bulan syawal hingga Sya’ban.
Sedangkan persiapan rohani dilakukan oleh Rasul SAW melalui pembiasaan shalat tahajud setiap malam serta zikir setiap waktu dan kesempatan. Bahkan, shalat tahajud yang hukumnya sunah bagi kaum Muslimin menjadi wajib bagi pribadi Rasul SAW.
Namun begitu, kita jangan sampai melupakan bulan sya'ban karena Beliau juga memperbanyak puasanya pula dibulan ini sebagaimana bunyi hadist berikut "'Sya’ban adalah bulan yang dilupakan manusia, letaknya antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan tersebut amal manusia diangkat (ke langit) oleh Allah SWT dan aku menyukai pada saat amal diangkat aku dalam keadaan berpuasa’.” (HR. An-Nasa’i).
Sya’ban adalah bulan penutup rangkaian puasa sunah bagi Rasulullah SAW sebelum berpuasa penuh di bulan Ramadhan. Jika Rasul telah mempersiapkan penyambutan Ramadhan dengan berpuasa minimal 11 hari di luar Sya’ban dan 20-an hari di bulan Sya’ban, berarti untuk menyambut Ramadhan Rasulullah SAW telah berpuasa paling sedikitnya 130 hari atau sepertiga lebih dari jumlah hari dalam setahun.
Dan hanya persiapan yang baiklah yang akan mendapat hasil yang baik, dan demikian pula sebaliknya. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk mempersiapkan diri di bulan Sya’ban sehingga memperoleh hasil yang maksimal di akhir Ramadhan.
Akhirul kalam, semoga kita semua diiberi rizki ALLAH SWT. agar disampaikan umur kita hingga Ramadhan nanti, amin allahumma amin~
Allaahu a'lam.~
Salam ukhuwah fillah :)